PROFIL LPIT AL-KHOIR

PROFIL LPIT AL-KHOIR
SEJARAH BERDIRINYA AL-KHOIR

MASJID LPIT AL-KHOIR

MASJID LPIT AL-KHOIR
MARKAZ UTSMAN DAUD

LOKAL KELAS SDIT

LOKAL KELAS SDIT
PUSAT KEGIATAN BELAJAR SISWA

RUANG PERKANTORAN

RUANG PERKANTORAN
PUSAT PENDIDIKAN AL-KHOIR

JANGAN BIARKAN HATI ANDA MENDERITA KARENA PENYAKIT HASAD

Senin, 04 Oktober 2010

JANGAN BIARKAN HATI ANDA MENDERITA

KARENA PENYAKIT HASAD


[ Penulis : Ust. Nur Kholis bin Kurdian ]


BAHAYA HASAD

Hasad (dengki) merupakan penyakit hati yang berbahaya bagi manusia, karena penyakit ini menyerang hati si penderita dan meracuninya, membuat dia benci terhadap kenikmatan yang telah diperoleh oleh saudaranya, dan merasa senang jika kenikmatan tersebut musnah dari tangan saudaranya.

Pada hakikatnya penyakit ini membawa si penderita kepada tidak ridha dengan qadha’ dan qadar Allah ta’ala, sebagaimana perkataan Ibnul Qayyim rahimahullah,” sesungguhnya hakikat hasad adalah bagian dari sikap menentang Allah ta’ala, karena ia (membuat si penderita) benci kepada nikmat Allah ta’ala atas hamba-Nya, padahal Allah ta’ala menginginkan nikmat tersebut untuknya, hasad juga membuatnya senang dengan hilangnya nikmat tersebut dari saudaranya, padahal Allah ta’ala benci jika nikmat itu hilang dari saudaranya, jadi hasad itu hakikatnya menentang qadha’ dan qadar Allah ta’ala” (1).

Manshur Al-Faqih berkata :

أَلَا قُلْ لِمَنْ كانَ لِيْ حاسداً أَتَدْرِيْ عَلَى مَنْ أَسَأْتَ الأَدَب

أَسَأْتَ عَلَى اللهِ فِيْ فَضْلِهِ إذا أَنْتَ لَمْ تَرْضَ مَا قَدْ وَهَب

Katakanlah kepada orang yang dengki kepadaku,

“tahukah kamu kepada siapa kamu tidak beradab?.

(sebenarnya) kamu tidak beradab kepada Allah ta’ala dalam pemberian-Nya

(karena) kamu tidak rela dengan apa yang telah diberikan oleh-Nya.(2)


Penyakit ini sering dijumpai di sesama teman sejabatan, seprofesi, seperjuangan, atau sederajat, oleh sebab itu tak jarang dijumpai pegawai kantor hasad kepada teman sekantornya, tukang bakso hasad kepada tukang bakso lainnya, guru hasad kepada guru, orang ahli ibadah atau ustadz atau kyai hasad kepada yang sederajat dengannya. Jarang dijumpai hasad tersebut pada orang yang berbeda kedudukan dan derajatnya, jarang kita jumpai tukang bakso hasad kepada kyai atau tukang becak hasad kepada ustadz, meskipun tidak menafikan kemungkinan terjadinya.

Penyakit hasad hendaknya dijauhi oleh setiap muslim, karena madharatnya sangat besar, terutama bagi si penderita baik madharat dari sisi agamanya maupun dunianya. Tidakkah kita ingat kenapa Iblis dilaknat oleh Allah ta’ala? tidak lain karena sikap hasad dan sombongnya kepada Adam alaihissalam yang sama-sama makhluk Allah ta’ala.

Dari sisi lain Hasad juga merupakan sifat sebagian besar orang Yahudi dan Nasrani, sebagaimana


firman Allah ta’ala :


أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَى مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ (النساء:54)


Artinya: Ataukah mereka (orang Yahudi) dengki kepada manusia (Muhammad dan orang-orang mukmin) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepada mereka?..”

(QS.Annisa’ 54)


Allah juga berfirman tentang hasad mereka :


وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّاراً حَسَداً مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ (البقرة:109)


Artinya: Sebagian besar ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang timbul dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran…”

(QS. Al-baqarah 109).


Oleh sebab itu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melarang umatnya dari sifat hasad tersebut, beliau bersabda:


لاَ تَقَاطَعُوا وَلاَ تَدَابَرُوا وَلاَ تَبَاغَضُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَكُونُوا إِخْوَانًا كَمَا أَمَرَكُمُ اللَّهُ.


Artinya: Janganlah kalian memutuskan tali persaudaraan, saling berpaling ketika bertemu dan saling membenci serta saling dengki, dan jadilah kalian bersaudara sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah ta’ala. (HR.Muslim) (3)

Allah ta’ala juga memerintahkan Rasul-Nya untuk berlindung kepada-Nya dari kejelekan orang yang hasad, firman Allah :


وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (الفلق:5)


Artinya: (Dan katakanlah wahai Muhammad, aku berlindung kepada Tuhan yang menguasahi subuh) dari kejahatan orang yang dengki ketika dia dengki.

(QS. Al-Falaq;5)


Dengan demikian telah jelas bagi kita bahwasanya penyakit hasad ini sangatlah berbahaya bagi kehidupan manusia.


SEBAB-SEBAB HASAD

Sumber dan penyebab hasad adalah cinta dunia, baik cinta harta benda, kedudukan, jabatan maupun pujian disisi manusia.

Dunia memang sempit, sering menyempitkan mereka yang memburu dan mencintainya, sehingga tak jarang mereka berjatuhan pada lembah hasad, karena tabiat dunia adalah tidak akan bisa dimiliki kecuali ia berpindah dari tangan satu ke tangan lainnya dan berkurang jika dibelanjakan. Berbeda dengan Akhirat, Akhirat itu luas, bak langit yang tak berujung, bak lautan yang tak bertepi, karena sangat luasnya sehingga tidak menyempitkan orang yang memburu dan mencintainya, sebagaimana kita tidak menjumpai orang berjejal-jejal untuk melihat keindahan langit di waktu malam, karena luasnya dan cakupanya terhadap setiap mata yang memandang.

Ibnu Sirin rahimahullah berkata, “aku tidak pernah hasad kepada seorang pun dalam masalah dunia, karena jika dia termasuk ahli surga, maka bagaimana aku hasad kepadanya dalam masalah dunia, padahal dia akan masuk surga?, dan jika dia termasuk ahli neraka, maka bagaimana aku hasad kepadanya dalam hal dunia, padahal dia akan masuk neraka?” . (4)

Jika tujuan seseorang adalah akhirat, maka hatinya bersih dari hasad, tenang, jernih bak air yang memancar dari mata air pegunungan, lembut bagaikan sutera, tidak ada tempat bagi hasad didalamnya, bahkan dia senang jika melihat orang lain yang semisalnya. Akan tetapi jika tujuannya adalah dunia, maka hati sangat rawan terjangkit hasad, mudah ternoda dan keruh. Oleh sebab itu bagi mereka yang mempunyai belas-kasihan terhadap hatinya, hendaknya dia meninggalkan cinta dunia dan menggantikannya dengan cinta akhirat. Karena kenikmatan akhirat tidaklah menyempitkan orang yang memburunya, ia adalah kenikmatan yang sesungguhnya, kenikmatan yang luar biasa, tidak sebanding dengan kenikmatan-kenikmatan dunia, kenikmatan tersebut bisa dirasakan oleh orang yang sangat mencintainya, mencari dan memburunya di dunia ini, jika seseorang tidak ingin memburu kenikmatan hakiki tersebut, atau lemah keinginannya, maka dia bukanlah kesatria, karena yang memburu kenikmatan yang hakiki tersebut adalah para kesatria. (5)


OBAT HASAD

Setelah kita mengetahui bahwa hasad adalah penyakit hati yang berbahaya, maka tentunya kita ingin mengetahui obat dan terapi hasad tersebut.

Sebenarnya penyakit hati yang satu ini tidaklah dapat diobati dengan pil atau kapsul dari apotik atau dengan suntik, herbal atau pijat urat, akan tetapi penyakit hati ini hanya dapat diobati dengan ilmu dan amal.


Adapun obat yang pertama adalah ilmu, ilmu yang bermanfaat untuk mengobati hasad adalah pengetahuan tentang hakikat hasad itu sendiri, diantaranya mengetahui bahwa hasad itu berbahaya bagi si penderita baik bagi agamanya maupun dunianya. Di dunia, hatinya selalu menderita dan tersayat-sayat, boleh jadi dia mati karenanya, bagaimana tidak? dia membenci orang lain yang mendapatkan kenikmatan dan mengharap nikmat tersebut musnah darinya, padahal, hal itu telah ditakdirkan oleh Allah ta’ala dan tidak akan musnah sampai saat yang telah ditentukan.

Sebagian Ahli Hikmah berkata, “Empat orang yang senantiasa berkubang dalam kesedihan, pertama; pemarah, kedua; orang yang hasad, ketiga; teman para penyair yang tidak bisa seperti mereka, keempat; orang yang bijaksana yang diremehkan manusia”. (6)

Orang yang hasad ibarat orang yang melempar bumerang kepada musuh, akan tetapi tidak mengenai sasaran, bahkan bumerang itu kembali kepadanya dan mengenai mata kanannya sampai mengeluarkan bola matanya, lalu dia pun bertambah marah dan kembali melempar kedua kalinya dengan lebih kuat, akan tetapi, bumerang itu seperti semula, tidak mengenai sasaran dan kembali mengenai mata sebelah kirinya sehingga dia buta, kemarahannya pun bertambah menyala-nyala, kemudian dia melempar ketiga kalinya dengan sekuat tenaga, akan tetapi bumerang tersebut kembali

mengenai kepalanya sampai hancur, sedangkan musuhnya selamat dan mentertawakan dia, karena dia mati sebab perbuatannya sendiri. Sedangkan di akhirat nanti, dia akan mendapat adzab dari Allah ta’ala, jika hasad tersebut melahirkan perkataan dan perbuatan, karena statusnya adalah orang yang telah mendzalimi orang lain ketika di dunia.

Perlu diketahui pula bahwa hasad juga tidak berbahaya bagi orang yang dihasad, baik bagi agamanya maupun dunianya, dia tidak berdosa dengan hasad orang lain kepadanya. Bahkan dia mendapatkan pahala jika hasad tersebut keluar berwujud perkataan dan perbuatan, sebab dia termasuk orang yang didzalimi. Kenikmatan yang ada padanya juga tidak akan musnah karena hasad orang lain kepadanya, sebab kenikmatan tersebut telah ditakdirkan untuknya.


Adapun obat kedua adalah amal perbuatan, amal perbuatan yang manjur untuk mengobati hasad adalah melakukan perbuatan yang berlawanan dengan perbuatan yang ditimbulkan oleh hasad. Misalnya; jika hasad membuat anda ingin mencela dan meremehkan orang lain, maka hendaknya anda melakukan hal yang berbeda yaitu memuji orang tersebut. Kemudian jika hasad itu membuat anda sombong kepadanya, maka hendaknya anda tawaddu’ kepadanya. Jika hasad membuat anda tidak berbuat baik atau tidak memberi hadiah kepadanya, maka hendaknya anda melakukan sebaliknya yaitu berbuat baik dan memberikan hadiah kepadanya (7). Dengan seperti ini -insya Allah- hasad dihati akan lenyap dan hati kembali sehat dan normal.


HASAD YANG DIPERBOLEHKAN?

Mungkin diantara kita ada yang bertanya-tanya, apakah benar hasad itu ada yang diperbolehkan?, jawabannya, marilah kita simak sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:


لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالاً فَسَلَّطَهُ عَلَى هَلَكَتِهِ فِى الْحَقِّ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ حِكْمَةً فَهُوَ يَقْضِى بِهَا وَيُعَلِّمُهَا. متفق عليه.


Artinya: Tidak ada hasad kecuali kepada dua orang, yang pertama; kepada seseorang yang telah diberi harta kekayaan oleh Allah ta’ala dan ia habiskan dijalan yang benar, yang kedua; kepada seseorang yang telah diberi hikmah (ilmu) oleh Allah ta’ala dan ia memutuskan perkara dengannya serta mengajarkannya. (HR.Muttafaq alaih) . (8)


Akan tetapi hasad dalam hadits ini berbeda pengertiannya dengan hasad yang telah disebutkan diatas, hasad yang ini disebut oleh para ulama’ dengan sebutan Ghibtah yaitu menginginkan kenikmatan seperti yang telah diperoleh oleh orang lain dengan tanpa benci kepada orang tersebut, serta tidak mengharapkan kenikmatan itu musnah darinya.

Syeikh Abdul Muhsin Al ‘Abbad hafidzahullah dalam menjelaskan hadits diatas berkata; “yang dimaksud hasad disini adalah ghibtah”. (9)

Imam An-nawawi rahimahullah mengatakan, “ghibtah adalah ingin mendapat kenikmatan sebagimana yang diperoleh oleh orang lain dengan tanpa mengharapkan nikmat tersebut musnah darinya. Jika perkara yang di ghibtah tersebut adalah perkara dunia, maka hukumnya adalah mubah (boleh), jika perkara tersebut termasuk perkara akhirat, maka hukumnya adalah mustahab (sunnah), dan makna hadits diatas adalah tidak ada ghibtah yang dicintai (oleh Allah) kecuali pada dua perkara (yang tersebut diatas) dan yang semakna dengannya”. (10)

Dengan demikian, hendaknya seorang muslim senantiasa membersikan hatinya dari penyakit hasad dan menggantinya dengan ghibtah.

Waffaqanallahu waiyyakum lima yuhibbuhu wayardhaah.

[ Penulis : Ust. Nur Kholis bin Kurdian ]

———————-

(1) Al-Fawa’id (Hal 157 Cet. Darul Fikr – Beirut).
(2) Nihayatul Arab Fi Fununil Adab ( Juz 3/ Hal 267 Cet.1 Darul kutub al-ilmiyah – Beirut – Lebanon).
(3) Shahih muslim ( Juz 8/ Hal 10).
(4) Raudhatul Uqala’ Wanuzhatul Fudhala’ (Hal. 119 Cet. Maktabah Ashriyah – Beirut).
(5) Mukhtashar Minhajul Qasidin (Hal.188-189 Cet. Maktabah darul Bayan – Damaskus) bittasharruf.
(6) Raudhatul Uqala’ Wanuzhatul Fudhala’ (Hal. 122 Cet. Maktabah Ash-riyah – Beirut).
(7) Mukhtashar minhajul Qashidin (Hal. 189-190 Cet. Maktabah darul Bayan – Damaskus) bittasharruf.
(8) Shahih Bukhari ( No. 6886 Cet.3 Dar Ibnu Katsir – Beirut. Tahqiq Dr..Mushtafa Dibul bugha) Shahih Muslim ( No. 1933 Cet. Darul jiel dan Darul Auqaf al-Jadidah – Beirut).
(9) Syarah Sunan Abu Dawud, hadits “Iyyakum walhasada” (Maktabah Syamilah 3).
(10) Al-minhaj Syarhu Shahih Muslim Ibnul Hajjaj (Juz. 6/ Hal. 97. Cet.2 – Dar Ihya’ Turats Al-Arabi – Beirut).

BERBURUK SANGKA DAN MENCARI-CARI KESALAHAN


BERBURUK SANGKA
DAN MENCARI-CARI KESALAHAN

(Artikel STDI Imam Syafi'i)


Allah Ta’ala Berfirman

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

“Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-car kesalahan orang lain” [Al-Hujurat : 12]

Dalam ayat ini terkandung perintah untuk menjauhi kebanyakan berprasangka, karena sebagian tindakan berprasangka ada yang merupakan perbuatan dosa. Dalam ayat ini juga terdapat larangan berbuat tajassus ialah mencari-cari kesalahan-kesalahan atau kejelekan-kejelekan orang lain, yang biasanya merupakan efek dari prasangka yang buruk.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Artinya : Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah seduta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari hadits no. 6064 dan Muslim hadits no. 2563]

Amirul Mukminin Umar bin Khathab berkata :

“Janganlah engkau berprasangka terhadap perkataan yang keluar dari saudaramu yang mukmin kecuali dengan persangkaan yang baik. Dan hendaknya engkau selalu membawa perkataannya itu kepada prasangka-prasangka yang baik”


Ibnu Katsir menyebutkan perkataan Umar di atas ketika menafsirkan sebuah ayat dalam surat Al-Hujurat.

Bakar bin Abdullah Al-Muzani yang biografinya bisa kita dapatkan dalam kitab Tahdzib At-Tahdzib berkata :

“Hati-hatilah kalian terhadap perkataan yang sekalipun benar kalian tidak diberi pahala, namun apabila kalian salah kalian berdosa. Perkataan tersebut adalah berprasangka buruk terhadap saudaramu”.

Disebutkan dalam kitab Al-Hilyah karya Abu Nu’aim (II/285) bahwa
Abu Qilabah Abdullah bin Yazid Al-Jurmi berkata :

“Apabila ada berita tentang tindakan saudaramu yang tidak kamu sukai, maka berusaha keraslah mancarikan alasan untuknya. Apabila kamu tidak mendapatkan alasan untuknya, maka katakanlah kepada dirimu sendiri, “Saya kira saudaraku itu mempunyai alasan yang tepat sehingga melakukan perbuatan tersebut”.

Sufyan bin Husain berkata :

“Aku pernah menyebutkan kejelekan seseorang di hadapan Iyas bin Mu’awiyyah. Beliaupun memandangi wajahku seraya berkata, “Apakah kamu pernah ikut memerangi bangsa Romawi?” Aku menjawab, “Tidak”. Beliau bertanya lagi, “Kalau memerangi bangsa Sind, Hind (India) atau Turki?” Aku juga menjawab, “Tidak”. Beliau berkata, “Apakah layak, bangsa Romawi, Sind, Hind dan Turki selemat dari kejelekanmu sementara saudaramu yang muslim tidak selamat dari kejelekanmu?” Setelah kejadian itu, aku tidak pernah mengulangi lagi berbuat seperti itu” [Lihat Kitab Bidayah wa Nihayah karya Ibnu Katsir (XIII/121)]

Komentar saya :

“Alangkah baiknya jawaban dari Iyas bin Mu’awiyah yang terkenal cerdas itu. Dan jawaban di atas salah satu contoh dari kecerdasan beliau”.

Abu Hatim bin Hibban Al-Busti bekata dalam kitab Raudhah Al-‘Uqala (hal.131),

”Orang yang berakal wajib mencari keselamatan untuk dirinya dengan meninggalkan perbuatan tajassus dan senantiasa sibuk memikirkan kejelekan dirinya sendiri. Sesungguhnya orang yang sibuk memikirkan kejelekan dirinya sendiri dan melupakan kejelekan orang lain, maka hatinya akan tenteram dan tidak akan merasa capai. Setiap kali dia melihat kejelekan yang ada pada dirinya, maka dia akan merasa hina tatkala melihat kejelekan yang serupa ada pada saudaranya. Sementara orang yang senantiasa sibuk memperhatikan kejelekan orang lain dan melupakan kejelekannya sendiri, maka hatinya akan buta, badannya akan merasa letih dan akan sulit baginya meninggalkan kejelekan dirinya”.

Beliau juga berkata pad hal.133 :

“Tajassus adalah cabang dari kemunafikan, sebagaimana sebaliknya prasangka yang baik merupakan cabang dari keimanan. Orang yang berakal akan berprasangka baik kepada saudaranya, dan tidak mau membuatnya sedih dan berduka. Sedangkan orang yang bodoh akan selalu berprasangka buruk kepada saudaranya dan tidak segan-segan berbuat jahat dan membuatnya menderita”.

[ Disalin dari buku Rifqon Ahlassunnah Bi Ahlissunnah Menyikapi Fenomena Tahdzir dan Hajr, Penulis Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd Al’Abbad Al-Badr, Terbitan Titian Hidayah Ilahi ]

BEKAL MENYAMBUT RAMADHAN (DOWNLOAD KAJIAN ISLAM)

Rabu, 11 Agustus 2010

BERGEMBIRALAH
MENYAMBUT BULAN PENUH BERKAH
DIALAH TITIAN MENUJU JANNAH
MENGGAPAI AMPUNAN DAN MAGHFIROH
MARHABAN YAA RAMADHAN
AHLAN WA SAHLAN YA SYAHRUL MUBAROK

Berikut adalah kumpulan audio kajian ilmiah untuk bekal Ramadhan yang dikumpulkan oleh tim blog.assunnah.web.id

  1. Ceramah Ramadhan oleh Ust. Zainal Abidin Syamsuddin. Merupakan ceramah yang direkam dari siaran Kaji Kitab di Radio Dakta 107 FM Bekasi. Terdiri dari beberapa kajian yang kami rangkumkan dari Vila Baitullah. Ceramah ini sangat mudah untuk dipahami dan kami menyarankan agar anda memberikan kajian ini kepada keluarga dan teman-teman. Download:
    1. Muqaddimah Ramadhan 1. Yang kami dapatkan dari sumbernya tidak lengkap. Insya Allah bermanfaat. Membahas tentang fadhilah puasa dan puasa Ramadhan serta ancaman orang yang meninggalkannya.
    2. Muqaddimah Ramadhan 2. Membahas lanjutan mengenai puasa Ramadhan dan sebagian besar mengenai Nishfu Sya’ban.
    3. Penentuan Awal Bulan (Ramadhan dan Syawwal). Membahas bagaimana penentuan awal bulan Ramadhan dan Syawwal. Menjelaskan kedua perbedaan penggunaan hisab dan rukyah lalu menyimpulkannya. Selengkapnya baca uraian kami.
    4. Shalat Tarawih. Pembahasan mengenai shalat-shalat di bulan Ramadhan, seperti shalat witir, tarawih, qiyamul lail dan tahajjud.
    5. I’tikaf di bulan Ramadhan. Membahas tentang i’tikaf mulai dari hukum, adab-adab, larangan-larangan dan pertanyaan-pertanyaan seputar tentang i’tikaf.
  2. Daurah Bekal-Bekal Menuju Ramadhan Mubarak oleh para mahasiswa S2/S3 Universitas Islam Madinah tahun 2008. Sumber: Ngaji-Online. Berikut materi pembahasannya:
    1. Menyambut Bulan Seribu Bulan oleh Ust. Abdullah Roy. Download.
    2. Hal-hal yang Membatalkan Puasa dan Seputar Shalat Tarawih oleh Ust. Firanda. Download.
    3. Penentuan Ramadhan dan Hari Raya oleh Ust. Muhammad Arifin bin Badri, MA. Download.
    4. Bid’ah-Bid’ah di Bulan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Nur Ihsan. Download.
    5. Orang-Orang yang Mendapat Keringanan Tidak Berpuasa oleh Ust. Abdullah Roy. Download.
    6. Sunnah-sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di Bulan RamadhanDownload. oleh Ust. Aspri Rahmat.
    7. Berhari Raya Sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa SallamDownload. oleh Ust. Anas Burhanuddin.
  3. Doa-doa di bulan Ramadhan oleh Ust. Abu Ihsan Al-Atsary. Download.
  4. Fatwa Fatwa Ramadhan, pemateri: Ust. Kholid Syamhudi. Terdiri dari 17 audio kajian. Silahkan kunjungi ke daftarnya untuk mendownload.
  5. Fatwa Seputar Ramadhan oleh Ust. Abu Abdurrahman Abdul Aziz as-Salafy. Download.
  6. Hadits Shohih dan Dho’if Seputar Puasa Ramadhan oleh Ust. Abu Abdurrahman Abdul Aziz as-Salafy. Download.
  7. Majalis Syahri Ramadhan oleh Ust. Aris Munandar. Merupakan serial kajian yang mengupas kitab “Majalis Syahri Ramadhan” oleh Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah. Sumber: Ngaji-Online.com. Yang baru dipublikasikan baru 10 file. Silahkan pantau feed-nya, siapa tahu mereka akan mempublikasikannya pada tahun ini. Rincian pembahasan. Silahkan download:
    1. Bagian 1. Download.
    2. Bagian 2. Download.
    3. Bagian 3. Download.
    4. Bagian 4. Download.
    5. Bagian 5. Download.
    6. Bagian 6. Download.
    7. Bagian 7. Download.
    8. Bagian 8. Download.
    9. Bagian 9. Download.
    10. Bagian 10. Download.
  8. Nasihat bagi Muslim Setelah Romadhon oleh Ust. Badrussalam, Lc. Download.
  9. Penentuan Ramadhan dan Hari Raya oleh Ust. Muhamad Arifin Badri, MA. Download.
  10. Ramadhan dan Qiyamullail, pemateri: Ust. Zainal Abidin Syamsuddin. Download.
  11. Renungan Awal Ramadhan 1429H, pemateri: Ust. Abdullah Shaleh Hadrami. Download.
  12. Renungan Ramadhan (Khutbah Jum’at) oleh Ust. Abdullah Shaleh Hadrami. Download.
  13. Risalah Ramadhan, pemateri: Ust. Zainal Abidin Syamsudin, Lc. Download.
  14. Bekal Ibadah Menuju Ramadhan, pemateri: Ust. Zainal Abidin Syamsudin, Lc. Download.
  15. Sifat Puasa Nabi oleh Ust. Abdurrahman Thayyib, Lc. Download.
  16. Sifat Puasa Nabi oleh Ust. Yazid Jawas. Download.
  17. Tanya Jawab Seputar Puasa oleh Ust. Abu Karimah ‘Askariy. Terdiri dari 4 file. Download.
    1. Hadits Do’a Malaikat
    2. Nasehat Salaf dan Tanya-jawab seputar Ramadhan
    3. Pembatal puasa bag. 2
    4. Permasalahan Seputar Ramadhan
  18. Bersemilah Ramadhan oleh Ustadz Armen Halim Naro, Lc. Rahimahullah. Terdiri dari 8 file. Download.

BERSEMILAH RAMADHAN (DOWNLOAD KAJIAN ISLAM)

“BERSEMILAH RAMADHAN”

(Ustadz Armen Halim Naro Rohimahulloh)

bersemilah ramadhan

RAMADHAN

SILAHKAN DOWNLOAD KAJIANNYA DISINI

BERSEMILAH RAMADHAN 1
BERSEMILAH RAMADHAN 2
BERSEMILAH RAMADHAN 3
BERSEMILAH RAMADHAN 4
BERSEMILAH RAMADHAN 5
BERSEMILAH RAMADHAN 6
BERSEMILAH RAMADHAN 7
BERSEMILAH RAMADHAN 8

Dibalik setiap ibadah yang telah ditetapkan oleh Allah Azza wa Jalla tentu ada hikmah yang dapat dipetik oleh seorang muslim, ada pula pelajaran yang diperoleh dari aktifitas ibadah tersebut, karena satu ibadah mempunyai ikatan dengan ibadah yang lainnya, sebagaimana melakukan suatu kebaikan, tentu melahirkan kebaikan lainnya. Dalam bulan Ramadhan banyak rangkaian ibadah yang dikerjakan oleh seorang muslim, dari rangkaian tersebut diharapkan ia dapat banyak belajar untuk bekal di bulan-bulan berikutnya. Kajian ini menguraikan benang-benang hikmah dan menampakkan guratan guratan iman yang semuanya diambil dari ramuan Al Qur’an dan As Sunnah serta dicampur dengan sedikit pengalaman hidup para Salafush Shalih. Mudah-mudahan kajian ini bermanfaat dan sebagai motivasi untuk menyongsong Ramadhan tahun ini.

Semoga Allah Azza wa Jalla berkenan mengampuni dosa dan menutup aib-aib kita. Amin Manusia keluar dari perut ibunya dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa. Ketidaktahuan itu tidak hanya dalam hal yang berkaitan dengan kehidupan dunianya saja, akan tetapi dalam hal akhiratnya yaitu cara beribadah dan bermuamallahnya kepada Allah Azza wa Jalla Semuanya harus dengan belajar, dan sebaik-baiknya kesempatan belajar dan meningkatkan mutu ibadah kepada Allah Azza wa Jalla adalah bulan Ramadhan, bulan kebaikan, bulan penggandaan ganjaran, bulan bazar surga Allah Azza wa Jalla, bulan dimana dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka, bulan diturunkannya Al-Qur’an dan bulan yang didalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Tapi kenyataannya banyak diantara kita yang tidak tahu cara bermu’amalah dan bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla.

Alangkah meruginya seorang muslim yang apabila telah datang kepadanya bulan Ramadhan tapi dia tidak bisa mengambil nilai-nilai takwa yang ada didalamnya, padahal tujuan puasa Ramadhan adalah agar kita menjadi orang yang bertakwa. Karena itu kami hadirkan MP3 ini yang insyaAllah bisa kita jadikan guru untuk mengetahui bagaimana cara beribadah dan bermu’amalah dibulan Ramadhan karena berisikan kajian bagaimana belajar meningkatkan mutu doa, membaca Al-Qur’an, mendermakan harta dan ibadah-ibadah lain yang disunnahkan dalam bulan Ramadhan. MP3 ini juga berisikan tentang fiqh puasa, hakekat puasa dan hukum-hukum yang berkaitan dengan puasa Ramadhan. Ramadhan adalah pembelajaran dan banyak pelajaran yang bisa kita ambil darinya, mudah-mudahan kita bisa menjadi orang-orang yang bertakwa

BERSEMILAH RAMADHAN (DOWNLOAD E-BOOK SEPUTAR RAMADHAN)


"BERSEMILAH RAMADHAN"
(DOWNLOAD E-BOOK RAMADHAN)


Sungguh tidak terasa, Ramadhan telah berada di ambang pintu. Semoga Allah memberikan kesempatan kepada kita untuk mempertemukan kita dengan bulan mulia itu. Tidak itu saja, semoga kita dapat memaksimalkan kesempatan itu. Sebagaimana amal-amal lainnya, sudah patut bagi kaum muslimin untuk mengetahui / mengilmui terlebih dahulu segala hal yang berkaitan dengan puasa, dan khususnya hal-hal seputar Ramadhan.

Berikut kami himpunkan artikel dan ebook tentang puasa dan Ramadhan dari berbagai situs sunnah.

  1. Agar Puasa Lebih Bermakna oleh Ust. Abu Umar Basyir. Tulisan ini menjelaskan secara singkat mengenai keutamaan puasa dan Ramadhan serta amalan-amalan sunnah apa saja yang dapat dilakukan untuk mengisi bulan Ramadhan dengan penuh makna. Sumber: Vila Baitullah.
  2. Beberapa Kekeliruan Kaum Muslimin Seputar Lailatul Qadar oleh Syaikh Masyhur bin Hasan yang diterjemahkan oleh redaksi majalah As-Sunnah dari Al Ashalah, Edisi 3/15 Sya’ban 1413H halaman 76 – 78. Tulisan ini mengulas kesalahan-kesalahan dan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin berkaitan dengan Lailatul Qadar. Sumber: Vila Baitullah.
  3. Beginilah Seharusnya Seorang Muslim Di Bulan Ramadhan!!! oleh Abu Salma. Sumber: Blog Abu Salma. Link download rusak, silahkan download dari mirror ini.
  4. Bekal-bekal Ramadhan oleh Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu. Sumber: Blog Abu Salma. Link download rusak, silahkan download dari mirror ini.
  5. Berpuasa & Berhari-raya Bersama Orang Banyak oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah yang merupakan salinan dari majalah As-Sunnah 07/III/1419H hal 7 – 10. Artikel ringkas menerangkan kewajiban kita untuk mulai puasa dan berhari-raya bersama kaum muslimin. Sumber: Vila Baitullah.
  6. Bersama Nabi di Bulan Ramadhan oleh Syaikh Muhammad Musa Nasr. Sumber: Blog Abu Salma. Link download rusak, silahkan download dari mirror ini.
  7. Bid’ah-bid’ah Pada Bulan Ramadhan oleh Ust. Abu Ihsan Al-Atsary. artikel ini memuat kumpulan sebagian ritual-ritual yang biasa dilakukan oleh masyarakat pada bulan Ramadhan, namun nabi mereka sendiri tidak pernah mencontohkannya. Sumber: Vila Baitullah.
  8. Hadits-hadits Dha’if Seputar Ramadhan oleh Ust. Arif Syarifuddin, Lc. Artikel ini memuat kumpulan hadits-hadits dha’if (lemah) dan maudhu’ (palsu) yang berkaitan dengan Ramadhan. Sumber: Vila Baitullah.
  9. Kemungkaran-Kemungkaran Di Hari Raya oleh Syaikh Ali bin Hasan Al-Atsari. Tulisan ini merupakan terjemahan dari risalah beliau yang berjudul “Ahkamul ‘Idain” hal. 80 – 90. Disalin dari majalah Al-Furqon Edisi 3 Th. II 1423H hal 23 – 25. Sumber: Vila Baitullah.
  10. Mendulang Sunnah Nabi Pada Hari Raya ‘Iedul Fitri oleh Ust. Abu Ihsan Al-Atsary. Tulisan ini membahas sunnah-sunnah Hari Raya ‘Idul Fitri. Sumber: Vila Baitullah.
  11. Menghidupkan 10 Malam Terakhir Ramadhan oleh Syaikh ‘Abdullah al-Jarullah. Sumber: Blog Abu Salma. Link download rusak, silahkan download dari mirror ini.
  12. Ramadhan Mubarak (Penuh Berkah) oleh Ust. Abu Auf Abdurrahman Attamimi. Sumber: Blog Abu Salma. Link download rusak, silahkan download dari mirror ini.
  13. Seputar Bid’ah Shalat Tarawih oleh Ust. Zainal Abidin Syamsuddin, Lc. Tulisan ini secara khusus menyebutkan sebagian bid’ah-bid’ah seputar shalat Tarawih. Sumber: Vila Baitullah.
  14. Shalat Malam di Bulan Ramadhan oleh Syaikh Nashiruddin Al-Albani. Sumber: Maktabah Raudhah Al-Muhibbin. Jika link-nya rusak, bisa download di mirror ini.
  15. Sifat Puasa Nabi oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly & Syaikh Ali Hasan. Buku ini menjelaskan seputar puasa dan bulan Ramadhan. Mulai dari keutamaan, tata cara puasa, shalat-shalat dalam Ramadhan, sampai dengan qadha’, kafarat, fidyah dan zakat fithri serta tidak lupa juga Lailatul Qadr dan i’tikaf. Sumber: Vila Baitullah.
  16. Sifat Tarawih Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam oleh Ust. Abu Hamzah Al-Sanuwi, Lc MAg. Tulisan ini mengulas pembahasan tentang karakteristik shalat tarawih yang dikerjakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, keutamaan dan permasalahan seputarnya. Sumber: Vila Baitullah.
  17. Studi Kritis Hadits Tentang Jumlah Takbir Shalat ‘Ied oleh Ust. Abu Asma Kholid Syamhudi. Sumber: Vila Baitullah.
  18. Tafsir Ayat Puasa dan Faidah Hukumnya oleh Syaikh Salim bin Ied al-Hilali. Tulisan ini disarikan dari Bahjatun Nazhirin Syarh Riyadhus Shalihin jilid 2 hal 352. Sumber: Blog Abu Salma. Link download rusak, silahkan download dari mirror ini.
  19. Tugas Seorang Muslim Pada Bulan Ramadhan oleh Syeikh Ali Hasan Al Atsari. Sumber: Blog Abu Salma. Link download rusak, silahkan download dari mirror ini.
  20. Waktu Imsak Kebiasaan Ummat Yang Tanpa Tuntunan. Tulisan ini disalin dari majalah As-Sunnah 07/III/1419H hal 18 – 19. Sumber: Vila Baitullah.

Berikut adalah artikel yang terkait dalam kehidupan sehari-hari yang patut juga untuk menjadi perhatian kita pada bulan Ramadhan:

  1. Almanhaj versi Offline tanggal 3 Agustus 2009. Pilihan mirror:
  2. Kekeliruan Imam
  3. Kekeliruan Makmum
  4. Kiat Khusyu’ dalam Shalat
  5. Tanggapan Sekilas Dzikir Bersama
  6. Mengenal Sunnah dalam (hari) Jum’at

Demikian yang dapat kami himpun dari situs-situs sunnah. Jika anda menemukan tambahan lainnya, atau menemukan link yang tidak benar / tidak sesuai, silahkan beritahu kami melalui komentar di bawah ini.

Insya Allah kami akan kembali lagi dengan kumpulan audio untuk bekal Ramadhan.

MANDAT KETUA YAYASAN LPIT AL-KHOIR CIKANDE




Kami berharap mudah-mudahan Bapak/Ibu/Ikhwan/Akhwat beserta Keluarga dalam keadaan sehat dan selalu dalam aktivitas yang diridhoi Allah Ta'ala.

Berkenaan dengan datangnya bulan suci Ramadhan 1431 H. Bulan yang penuh barokah, Bulan yang kita tunggu-tunggu kedatangannya. maka dengan ini ada beberapa hal yang perlu kami sampaikan, Sebagai berikut :

  • Penetapan Tanggal 1 Ramadhan dan 1 Syawal Menunggu Hasil Ru'yat Dari Kementrian Agama (Pemerintah/Ulil Amri).
  • Di Masjid Al-Khoir Diadakan Beberapa Rangkaian Kegiatan, Diantaranya :
  1. Sholat Tarawih 11 Rakaat (Jadwal Imam Dan Khotib Terlampir)
  2. Ifthor/Buka Puasa Bersama (Jadwat Pemberi Ta'jil Ifthor Terlampir)
  3. Kultum Romadhon Setelah Sholat Isya
  4. Kultum Menjelang Ifthor
  5. Kultum Setelah Sholat Shubuh
  6. Pesantren Kilat Tingkat Anak Dan Remaja
  7. I'tikaf 10 Hari Terakhir Ramadhan
  8. Penerimaan Dan Penyaluran Zakat Fitri
  • Sholat Iedul Fitri Diadakan Dilapangan Dengan Imam Dan Khotib Dari Pondok Pesantren Imam Bukhari Solo
  • Di Keempatan Bulan Yang Baik Ini, Kami Mengharapkan Agar Bapak/Ibu/Saudara Dimudahkan Untuk mengeluarkan Sebagian Dari Harta Kita Baik Berupa Infaq, Atau Wakaf Pembelian Tanah Untuk Pengembangan Lembaga Pendidikan Yang Kita Cintai. Maupun Harta Yang Berupa Zakat Yang Akan Kami Salurkan Kepada Yang Berhak Menerima.
  • Kami Atas Nama Pengurus Dan Atas Nama Pribadi Serta Keluarga, Memohon Maaf Atas Segala Kekurangan dan Kehilafan Baik Berupa Tutur Kata Ataupun Prilaku Kami. Semoga Memasuki Bulan Yang Suci Ini Allah Ta'ala Merahmati Dan Mengampuni Dosa-Dosa Kita. Amin

Demikianlah Pemberitahuan Ini Kami Sampaikan Mudah-Mudahan Allah Ta'ala Menerima Amal Perbuatan Dan Memudahkan Segala Urusan Kita.


Cikande , 27 Sya'ban 1431 H
08 Agustus 2010 M


Hamba Allah Yang Dhoif


(Abu Abdillah Suparna)

HAFLAH AKHIR SANAH TK/SD DAN MDA AL-KHOIR CIKANDE TAHUN 2010

Jumat, 25 Juni 2010


"HAFLAH AKHIR SANAH"
(TKIT,SDIT DAN MDA AL-KHOIR)


Penulis : Abu Abdul Rahman Al-Bantani

Alhandulillah Segala Puji Hanya Untuk Allah Atas Segala Prestasi Yang Telah Ditorehkan Siswa/siswi TK,SD dan MDA Al-Khoir Cikande Yang Sangat Membanggakan ... Demikianlah Sekelumit Ucapan Syukur Yang Disampaikan Oleh Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Terpadu (LPIT) Al-Khoir Cikande (Ustadz Abu Abdillah Suparna) Di Sela-Sela Acara "HAFLAH AKHIR SANAH" TK,SD dan MDA Al-Khoir Yang Diselenggarakan Pada Hari Sabtu, 19 Juni 2010 Di Halaman SDIT Al-Khoir Cikande Serang Banten, Pada Acara Tersebut Beliau Juga Menyampaikan Tentang Pentingnya Pendidikan Ke-Islaman Diberikan Kepada Anak-Anak Sejak Dini Hal Ini Sesuai Dengan Moto Al-Khoir "TEGAKKAN TAUHID SEJAK DINI DAN HIDUPKAN SUNNAH NABI".

Apa Yang Disampaikan Oleh Ketua Yayasan LPIT Al-Khoir Ini Selaras Dengan Apa Yang Disampaikan Oleh Kepala DIKNAS UPTD Kecamatan Bandung Cikande, Pada Kesempatan Itu Kepala DIKNAS UPTD Menyampaikan Tentang Wajibnya Pendidikan Sekolah Dasar Yang Berorientasi Kepada Nilai-Nilai Islami, Oleh Karena Itu Tegas Beliau ...
"Sebagaimana Yang Dicanangkan Oleh Bapak Bupati Serang Bahwasanya Setiap Sekolah Dasar Negeri Dan Swasta Harus Memberikan Tambahan dan Porsi Yang Lebih Untuk Mendalami Pengetahuan Ke-Islaman Oleh Karenanya Setiap Siswa Sekolah Dasar Harus Memperoleh Syahadah Dari MDA Sebagai Prasyarat Dari Nilai Kelulusan Siswa".


Selain Itu Beliau Juga Menyampaikan Kebanggaannya Kepada Siswa/Siswi SDIT AL-Khoir Yang Semakin Hari Semakin Menunjukkan Grafik Peningkatan Prestasi Yang Sangat Mengagumkan, Diantaranya Adalah Prestasi Yang Telah Diraih Siswa/Siswi SDIT Al-Khoir Ditingkat Kecamatan :


1. Juara 1 Pidato Bahasa Inggris (Oleh Rihan Rahmasari)
2. Juara 1 Sinopsis Bahasa Indonesia (Oleh Zakiyah Baroroh)
3. Juara 1 Pendidikan Agama Islam (Oleh Muhammad Fauzan)
4. Juara 2 Lomba Melukis ( Selvyana Putri)
5. Juara 2 Lomba Sains Dan IPA (Oleh Rizky Junianto)
6. Juara 2 Lomba Baca Tulis Dan Hitung (Oleh Muhammad Nur'ala)
7. Juara 2 Lomba Keterampilan Komputer (Oleh Muhammad Ibnu Salim)



Di Sela-Sela Kemeriahan Acara Tersebut Para Siswa/Siswi TK,SD Dan MDA Al-Khoir Pun Unjuk Kebolehan Mereka Diantaranya :



* Hafalan Surat Al-Bayinah Oleh Sabili (Siswa TKIT Al-Khoir)

* Hafalan Surat Al-Alaq Oleh Abdurrahman (Siswa TKIT Al-Khoir)
* Hafalan Surat Al-Jumu'ah Oleh Zakiyah (Siswa Kelas 4 SDIT Al-Khoir Putri)

* Hafalan Hadits Arba'in Oleh Savira Adelia (Siswa Kelas 1 SDIT Al-Khoir Putri)
* Pidato Bahasa Inggris Oleh Rihana Rahmasari (Siswa Kelas 3 SDIT Al-Khoir Putri)
* Percakapan Bahasa Arab Oleh Fauzan Dan Adam (Siswa Kelas 4 SDIT Al-Khoir Putra)
* Hafalan Surat Al-Qiyamah Oleh M.Ishaq (Siswa Kelas 4 SDIT Al-Khoir Putra)
* Hafalan Matan Utsul Tsalatsah Oleh Siswa/Siswi MDA Al-Khoir

PENERIMAAN SISWA BARU TAHUN 2010/2011

Jumat, 09 April 2010


santri113


TK/SD ISLAM TERPADU

"AL-KHOIR"

CIKANDE SERANG BANTEN

TAHUN PELAJARAN 2010-2011


"MUQODDIMAH"


bismillah11



Amanah Tarbiyah (mendidik dan membina anak) merupakan tanggung jawab bersama (keluarga, sekolah dan masyarakat). kelangsungan pendidikan dan masa depan anak agar menjadi insan yang berguna harus diperhatikan dan diusahakan bersama, dan melelui pembinaan inilah Lembaga Pendidikan Islam Trpadu "LPIT" AL-KHOIR ikut berpartisipasi dalam rangka membina dan mempersiapkan generasi Islam yang shalih dan shalihah






"VISI DAN MISI"


DAUROH DUAT 2010 KARANGANYAR

Rabu, 31 Maret 2010



DENGAN TEMA
"MENELADANI RASULULLAH DALAM BERDAKWAH"

MEMBEDAH KITAB
"USUS MANHAJ AS SALAFI FI DA'WAH ILALLOH"


BERSAMA PARA ASATIDZ AHLUSSUNNAH

Ustadz DR. Ali Musri, MA
(Rektor STDI Imam Asy-Syafi'i Jember)

Ustadz Abu Sa'ad Nur Huda, MA
(Pengasuh Ma'had Jamilurrohman Jogjakarta)

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, Lc
(Mudir Ponpes Imam Bukhory Surakatra)

Ustadz Abdullah Taslim, MA
(Kandidat Doktor Fak Hadits Univ Islam Madinah)

Ustadz Aris Sugiantoro
(Mudir Ponpes Al-Ukhuwah Sukoharjo)


INSYA ALLAH AKAN DILAKSANAKAN PADA

HARI SABTU S/D AHAD
TANGGAL 10-11 APRIL 2010
25-26 RABIUL AKHIR 1431


TEMPAT PELAKSANAAN DAUROH

KOMPLEK MASJID AN-NUUR
KARANGPANDAN KARANGANYAR
BARAT KANTOR KECAMATAN KARANGPANDAN
JL.SOLO TAWANGMANGU KM.27
NAIK BUS JURUSAN TAWANGMANGU/MATESIH
TURUN DILOKASI KANAN JALAN


CONTACT PERSON
0852 9315 5252

(SUMBER : salafyunpad.wordpress.com)