PROFIL LPIT AL-KHOIR

PROFIL LPIT AL-KHOIR
SEJARAH BERDIRINYA AL-KHOIR

MASJID LPIT AL-KHOIR

MASJID LPIT AL-KHOIR
MARKAZ UTSMAN DAUD

LOKAL KELAS SDIT

LOKAL KELAS SDIT
PUSAT KEGIATAN BELAJAR SISWA

RUANG PERKANTORAN

RUANG PERKANTORAN
PUSAT PENDIDIKAN AL-KHOIR

LAPORAN MUHADHOROH SYAIKH DR. ABDURRAHMAN AL-HAZIMY DI SDIT AL-KHOIR CIKANDE

Jumat, 15 Juli 2011




Alhamdulillah, Dengan Limpahan Rahmat Dan KaruniaNya, LPIT (Lembaga Pendidikan Islam Terpadu) Al-Khoir Cikande Pada Hari Ahad, 8 Sya'ban 1432 H Bertepatan 10 Juli 2011 Sejak Pukul 18:45 WIB Hinggga Pukul 2030 WIB Telah Mengadakan Kajian Untuk Umum Yang Disampaikan Oleh


Syaikh DR. ABDURRAHMAN AL-HAZIMY

(Dosen Universitas Ummul Quro Makkah)


Bertempat Di Masjid Markaz Utsman Daud SDIT Al-Khoir Cikande, Pada Kesempatan Itu Syaikh Menyampaikan Kajian Dengan Tema :


NASEHAT TAQWA UNTUK SAUDARAKU TERCINTA


Kajian Umum Tersebut Dihadiri Oleh Sekitar 100 Orang, Ikhwan Yang Berasal Dari Cikande, Ciruas, Serang,Dan Sekitarnya.

Syaikh Menyampaikan Beberapa Nasehat Penting. Diantara faedah Yang Beliau sampaikan yaitu :

  1. Nasehat Khusus Bagi Penuntut Ilmu Dan Asatidzah serta Orang Tua
  2. Bagi Para Asatidzah Hendaknya Mengikhlaskan Niat Dalam Memberikan Pengajaran
  3. Hendaknya Kita Semua Berusaha Untuk Tetap Bertaqwa Kepada Allah Dimanapun Kita Berada Dan Dalam Kondisi Apapun
  4. Urgensi Taqwa Dan Prilaku Salaf Dalam Mengamalkannya
  5. Kaum Muslimin Lebih Memperhatikan Sunnah Nabi shalallahu 'Alaihi Wasallam, Terutama Di Masa Sekarang

Kajian Ini Diterjemahkan Oleh


"Ustadz Syahrul Fatawa,Lc"


Semoga Allah Ta'ala Memudahkan Langkah Kita Meniti Jalan Yang Diridhai Dan DicintaiNya. Amin.

PENERIMAAN SISWA BARU TKIT & SDIT AL-KHOIR CIKANDE SERANG BANTEN

Jumat, 08 April 2011

santri113


TK/SD ISLAM TERPADU

"AL-KHOIR"

CIKANDE SERANG BANTEN

TAHUN PELAJARAN 2011-2012


"MUQODDIMAH"

bismillah11

Amanah Tarbiyah (mendidik dan membina anak) merupakan tanggung jawab bersama (keluarga, sekolah dan masyarakat). kelangsungan pendidikan dan masa depan anak agar menjadi insan yang berguna harus diperhatikan dan diusahakan bersama, dan melelui pembinaan inilah Lembaga Pendidikan Islam Trpadu “LPIT” AL-KHOIR ikut berpartisipasi dalam rangka membina dan mempersiapkan generasi Islam yang shalih dan shalihah


"VISI DAN MISI"

VISI KAMI ADALAH

  • Menjadi Sebuah Lembaga Pendidikan Dasar Islam Formal Terpadu Unggulan, Yang Berlandaskan Al-Qur’an & Sunnah Yang Shohih Menurut Pemahaman Salafus Shalih

  • Menyiapkan generasi unggul (Ber Aqidah Shahihah, Berakhlakul karimah, Rajin beribadah, dan optimal dalam prestasi, bukan sekedar teori tapi aplikasi yang mandiri dan Islami)


MISSI KAMI ADALAH


  • Mengupayakan suasana Lingkungan Pendidikan yang lebih Islami.

  • Menjadi alternatif tempat pendidikan bagi anak-anak muslim dengan menerapkan sistim pendidikan formal yang terpadu.


"TUJUAN PENDIDIKAN"


MEMBINA DAN MENDIDIK ANAK-ANAK DALAM RANGKA MEMPERSIAPKAN GENERASI ROBBANY YANG BERPRESTASI, YANG TERBIASA BERPOLA PIKIR ILMIYAH DAN BERAKHLAKUL KARIMAH, YANG RAJIN DAN BENAR DALAM IBADAH SERTA BERAQIDAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH. INGGA MENJADI ANAK-ANAK YANG SHOLEH DAN SHOLEHAH YANG MANDIRI DIATAS MANHAJ SALAFUS SHOLEH


"JENJANG PENDIDIKAN"

“LPIT AL-KHOIR” Menyelenggarakan pendidikan formal terpadu dan berkelanjutan dari jenjang Raudhatul Athfal (RA/TK Islam Terpadu), SD Islam Terpadu (SDIT), SMP Islam Terpadu (SMPIT), TPA/TPQ, Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), dan Madrasah Diniyah Wustho (MDW)


"KURIKULUM"

Kurikulum yang diterapkan adalah perpaduan dari kurikulum Departemen Pendidikan Nasional (DIKNAS) dan Departemen Agama (DEPAG) ditambah dengan Kurikulum Pesantren sehingga dengan demikian siswa didik akan memiliki bekal yang seimbang (Dunia dan Akhirat) kemudidn siswa didikpun dituntut memiliki pengetahuan sikap serta keterampilan dasar yang cukup disamping itu siswa didik akan mendapatkan Ijazah dari Pemerintah sehingga anak dapat melanjutkan ke jenjang berikutnya.


"TENAGA/STAF PENGAJAR"

Tebaga Pengajar Adalah Para Alumni Perguruan Tinggi dan Pondok Pesantren Serta Tenaga Pengajar Khusus Tahfidz Al-Qur’an


"FASILITAS"

  1. Gedung TKIT yang cukup representatif dan sangat strategis (Mudah dijangkau kendaraan umum) dan dilengkapi alat-alat permainan yang menarik.
  2. Gedung SDIT sangat representatif, permanen, dan jauh dari kebisingan serta lingkungan yang Islami yang sangat kondusif. yang terdiri dari :
  • Masjid Permanen (Sebagai Pusat Ibadah dan Kegiatan Keagamaan)
  • Sebelas Lokal Kelas yang Permanen
  • Satu Lokal Kantin
  • Kantor dan Ruang Tamu
  • Dua Belas Tempat MCK
  • Lapangan Olah Raga dan Bermain
  • Perpustakaan
  • Mini Lab Komputer
  • Mobil Jemputan (Bagi Siswa Yang Tempat Tinggalnya Jauh)
  • Asrama yang dilengkapi dengan : (Dipan, Kasur dan Almari), bagi santri yang berminat mondok dimulai dari kelas empat


"KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR"

Waktu Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar

  1. Pelaksanaan KBM mengikuti kalender Pendidikan Nasional.
  2. TK Islam Terpadu Al-Khoir Masuk 5 hari dalam sepekan (Senin sampai Jum’at mulai jam 07:30 s/d 11:00). dan pada hari sabtu diisi dengan kegiatan ekstrakurikuler.
  3. SD Islam Terpadu AL-Khoir Masuk 6 hari dalam sepekan (Senin sampai Sabtu mulai jam 07:30 s/d 14:00 untuk kelas 1-3, dan untuk kelas 4-6 mulai jam 07:30 s/d 16:00 “Fullday school”.


"PROGRAM SANTRI PONDOK"

Program Pondok adalah alternatif Pendidikan yang kami tawarkan kepada wali murid SDIT AL-KHOIR terutama bagi siswa yang rumahnya jauh dari sekolah, dan menginginken anak memiliki kemampuan yang lebihdalam bidang Diniyah, Tahfidz, dan Bahasa Arab. disamping juga materi pelejaran SDIT dan tentunya hal tersebut dalam rangka kerjasama untuk membina anak agar menjadi anak yang sholeh dan sholehah yang cerdas, kreatif, terampil serta memiliki prestasi yang baik dan berguna untuk kemaslahatan dunia dan akhirat. dan dalam rangka menciptakan generasi yang unggul yang memiliki pribadi yang berakhlak mulia dan taat dalam beribadah namun tetap bisa melanjutkan kejenjang selanjutnya dengan mendapatkan Ijazah dari DIKNAS.


"MATERI PELAJARAN"

Materi pelajaran yang diberikan di LPIT AL-KHOIR adalah materi pelajaran yang berdasarkan Kurikulum dari DEPAG dipadu dengan Kurikulum dari DIKNAS dan dieliminir dari materi-materi yang tidak Islami (Tidak sesuai dengan Manhaj salaf), dan ditambah dengan kurikulum yang bersifat Lokal (Kurikulum Pondok Pesantren).


  • MATERI TK ISLAM TERPADU

Aqidah, Akhlak, Ibadah, Siroh/Tarikh, Iqro, Tahfidz (Hafalan Surat-surat pendek), Do’a-do’a Harian, Membaca, Menulis, Berhitung, Keterampilan, Menggambar dan mewarnai, Melipat dan Merangkai, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris untuk Anak.


  • MATERI SD ISLAM TERPADU MELIPUTI

Tauhid/Aqidah, Akhlak, Fiqih, Siaoh/Tarikh, Tafsir Qur’an, Tajwid, Hadits, Tahfidz, Tahsin, Bahasa Arab, Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, Sains, Penjaskes, Keterampilan, Teknologi dan Komunikasi, Tsaqofah Islamiyah, Bela Diri, dan Keterampilan Komputer.


"METODE PENGAJARAN"

TKIT/SDIT AL-KHOIR Menerapkan sistim kelas terbatas dengan rasio satu kelas 20 siswa didik dan 2 guru untuk tingkat TKIT, Aplikasi sistim guru bidang studi dengan variasi metode pengajaran menjadi pilihan utama, terlebih metode Uswah dan Qudwah (Keteladanan dari para Ustadz-dan Ustadzah) dan itulah yang lebih diprioritaskan, dengan demikian anak tidak merasa jemu dan sangat efektif dalam menerima pelajaran.


"PENDAFTARAN SISWA BARU"

WAKTU PELAKSANAAN PENDAFTARAN

GELOMBANG I : 1 April – 30 Mei 2011

GELOMBANG II : 1 Juni -1 Juli 2011

(Jika Kapasitas Masih Ada)


TEMPAT PENDAFTARAN

  • Kantor TKIT AL-KHOIR (Jam Sekolah), Blok L8 no 4-5 Cikande Permai Serang Banten. (0254) 402357
  • Kantor SDIT AL-KHOIR (Jam Sekolah), Blok T9 Cikande Permai Desa Penamping Kecamatan Bandung – Cikande Seang Banten.

SYARAT-SYARAT PENDAFTARAN

  • Mendaftar dengan membawa calon murid.
  • Calon murid beragama Islam, (Usia 4-6 Tahun Untuk TKIT) dan (6-7 Tahun Untuk SDIT)
  • Mengisi formulir & membayar uang pendaftaran.
  • Menyerahkan foto copy akte kelahiran / surat kenal lahir.
  • Menyerahkan pas photo ukuran 3×4 sebanyak 5 lembar.


BIAYA PENDIDIKAN

YANG HARUS DIPENUHI SISWA


TINGKAT TK ISLAM TERPADU MELIPUTI :

  1. Biaya Pendaftaran : Rp. 25.000
  2. SPP/Syahriyah bulanan : Rp. 35.000
  3. Buku Paket Pelajaran : Rp. 130.000
  4. Tas Sekolah/alat belajar : Rp. 90.000
  5. Seragam Sekolah 3 stel : Rp. 220.000

Total yang harus di bayar : Rp. 500.000

TINGKAT SD ISLAM TERPADU MELIPUTI

  • Biaya Pendaftaran : Rp. 35.000
  • SPP/Syahriyah bulan Juli : Rp. 35.000
  • Biaya Operasional : Rp. 300.000
  • Perawatan Bangunan : Rp. 300.000
  • Tas & Seragam 4 stel Harganya Menyusul
  • Untuk Buku Pelajaran selama setahun harganya menyusul dan bisa dicicil 5 kali dalam 5 bulan

BIAYA UNTUK SANTRI PONDOK MELIPUTI

  • Biaya pendaftaran pondok : Rp. 100.000
  • Biaya makan 3x dan cuci baju : Rp. 270.000
  • Perawatan fasilitas pondok : Rp. 100.000
  • Wakaf pembangunan pondok : Rp. 30.000/Rp. 50.000/Rp 75.000/Rp.100.000/diatas 100.000 (pilih sesuai kemampuan)


"KHUSUS KEGIATAN PONDOK"

  1. Jam 04:00 – 05:00 Bangun tidur dan sholat subuh
  2. Jam 05:00 – 06:00 Muroja’ah (Tahfidz)
  3. Jam 06:00 – 07:00 Senam pagi, mandi, makan dan persiapan SD
  4. Jam 07:30 – 14:00 Program SDIT (ISHOMA)
  5. Jam 14:00 – 15:30 Istirahat dan tidur siang
  6. Jam 15:30 – 17:15 Sholat Ashar / MDA / Bahasa Arab
  7. Jam 17:15 – 18:00 Mandi, Makan, Sholat Maghrib
  8. Jam 18:00 – 19:30 Muroja’ah, Tahfidz dan sholat isya
  9. Jam 19:30 – 20:00 Mengulang pelajaran dan PR
  10. Jam 20:00 – 04:30 Istirahat … Tidur Malam


"SELEKSI SISWA BARU"

SELEKSI SD ISLAM TERPADU (SDIT AL-KHOIR)

  • Tes Seleksi Dilaksanakan Pada Tanggal : 04 Juni 2011
  • Materi Tes Meliputi : Baca Tulis Al-Qur’an, Baca Tulis Latin, Hitung Dasar
  • Tempat Pelaksanaan Tes : Gedung SDIT AL-KHOIR
  • Waktu Pelaksanaan Tes : Pukul 08:00 s/d selesai


INTERVIEW DENGAN CALON SANTRI

Interview dengan calon santri/anak didik ditemani dengan walinya dikantor SDIT AL_KHOIR sekaligus dilakukan pengukuran seragam. yang Insya Allah akan dilaksanakan pada :

  • Tanggal 5 Juni 2011 (Interview TKIT AL-KHOIR)
  • Tanggal 4 Juni 2011 (Interview SDIT AL-KHOIR)
  • Tanggal 09 Juli 2011 (Pembagian Buku Pelajaran SDIT)
  • Tanggal 19 Juli 2011 (Pembagian Seragam TKIT)
  • Tanggal 31 Juli 2011 (Pembagian Seragam SDIT)
  • Tanggal 12 Juli 2011 (Masa Orientasi Siswa TKIT & SDIT)


UNTUK INFORMASI HUBUNGI

SEKRETARIAT TK/SD ISLAM TERPADU

"AL-KHOIR"


"MARKAZ UTSMAN DAUD"

PERUM CIKANDE PERMAI BLOK T9 DESA PENAMPING

KECAMATAN BANDUNG – CIKANDE SERANG

BANTEN (0254) 402357

Ustadz Abu Abdillah (0812 1338 6838)

Ustadz ATHO' (0819 1112 6163)

Ummu Hilmi (0813 8410 5038)

Ummu Amir (0857 1874 8055)

Ummu Miqdad (0812 1306 1381)

Bu Iin (0812 8089 8830)


"GALERI FOTO"

SDIT & TKIT AL-KHOIR"

Perumahan Ustadz SDIT AL-KHOIR
PERUMAHAN USTADZ SDIT AL-KHOIR

Perkantoran SDIT AL-KHOIR
GEDUNG PERKANTORAN SDIT AL-KHOIR

Masjid SDIT AL-KHOIR
MASJID UTSMAN DAUD SDIT AL-KHOIR

Lokal Kelas SDIT AL-KHOIR
LOKAL KELAS SDIT AL-KHOIR

Perkantoran TKIT AL-KHOIR
GEDUNG PERKANTORAN TKIT AL-KHOIR

LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM TERPADU AL-KHOIR
LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM TERPADU
AL-KHOIR CIKANDE PERMAI

JANGAN BIARKAN HATI ANDA MENDERITA KARENA PENYAKIT HASAD

Senin, 04 Oktober 2010

JANGAN BIARKAN HATI ANDA MENDERITA

KARENA PENYAKIT HASAD


[ Penulis : Ust. Nur Kholis bin Kurdian ]


BAHAYA HASAD

Hasad (dengki) merupakan penyakit hati yang berbahaya bagi manusia, karena penyakit ini menyerang hati si penderita dan meracuninya, membuat dia benci terhadap kenikmatan yang telah diperoleh oleh saudaranya, dan merasa senang jika kenikmatan tersebut musnah dari tangan saudaranya.

Pada hakikatnya penyakit ini membawa si penderita kepada tidak ridha dengan qadha’ dan qadar Allah ta’ala, sebagaimana perkataan Ibnul Qayyim rahimahullah,” sesungguhnya hakikat hasad adalah bagian dari sikap menentang Allah ta’ala, karena ia (membuat si penderita) benci kepada nikmat Allah ta’ala atas hamba-Nya, padahal Allah ta’ala menginginkan nikmat tersebut untuknya, hasad juga membuatnya senang dengan hilangnya nikmat tersebut dari saudaranya, padahal Allah ta’ala benci jika nikmat itu hilang dari saudaranya, jadi hasad itu hakikatnya menentang qadha’ dan qadar Allah ta’ala” (1).

Manshur Al-Faqih berkata :

أَلَا قُلْ لِمَنْ كانَ لِيْ حاسداً أَتَدْرِيْ عَلَى مَنْ أَسَأْتَ الأَدَب

أَسَأْتَ عَلَى اللهِ فِيْ فَضْلِهِ إذا أَنْتَ لَمْ تَرْضَ مَا قَدْ وَهَب

Katakanlah kepada orang yang dengki kepadaku,

“tahukah kamu kepada siapa kamu tidak beradab?.

(sebenarnya) kamu tidak beradab kepada Allah ta’ala dalam pemberian-Nya

(karena) kamu tidak rela dengan apa yang telah diberikan oleh-Nya.(2)


Penyakit ini sering dijumpai di sesama teman sejabatan, seprofesi, seperjuangan, atau sederajat, oleh sebab itu tak jarang dijumpai pegawai kantor hasad kepada teman sekantornya, tukang bakso hasad kepada tukang bakso lainnya, guru hasad kepada guru, orang ahli ibadah atau ustadz atau kyai hasad kepada yang sederajat dengannya. Jarang dijumpai hasad tersebut pada orang yang berbeda kedudukan dan derajatnya, jarang kita jumpai tukang bakso hasad kepada kyai atau tukang becak hasad kepada ustadz, meskipun tidak menafikan kemungkinan terjadinya.

Penyakit hasad hendaknya dijauhi oleh setiap muslim, karena madharatnya sangat besar, terutama bagi si penderita baik madharat dari sisi agamanya maupun dunianya. Tidakkah kita ingat kenapa Iblis dilaknat oleh Allah ta’ala? tidak lain karena sikap hasad dan sombongnya kepada Adam alaihissalam yang sama-sama makhluk Allah ta’ala.

Dari sisi lain Hasad juga merupakan sifat sebagian besar orang Yahudi dan Nasrani, sebagaimana


firman Allah ta’ala :


أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَى مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ (النساء:54)


Artinya: Ataukah mereka (orang Yahudi) dengki kepada manusia (Muhammad dan orang-orang mukmin) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepada mereka?..”

(QS.Annisa’ 54)


Allah juga berfirman tentang hasad mereka :


وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّاراً حَسَداً مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ (البقرة:109)


Artinya: Sebagian besar ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang timbul dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran…”

(QS. Al-baqarah 109).


Oleh sebab itu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melarang umatnya dari sifat hasad tersebut, beliau bersabda:


لاَ تَقَاطَعُوا وَلاَ تَدَابَرُوا وَلاَ تَبَاغَضُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَكُونُوا إِخْوَانًا كَمَا أَمَرَكُمُ اللَّهُ.


Artinya: Janganlah kalian memutuskan tali persaudaraan, saling berpaling ketika bertemu dan saling membenci serta saling dengki, dan jadilah kalian bersaudara sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah ta’ala. (HR.Muslim) (3)

Allah ta’ala juga memerintahkan Rasul-Nya untuk berlindung kepada-Nya dari kejelekan orang yang hasad, firman Allah :


وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (الفلق:5)


Artinya: (Dan katakanlah wahai Muhammad, aku berlindung kepada Tuhan yang menguasahi subuh) dari kejahatan orang yang dengki ketika dia dengki.

(QS. Al-Falaq;5)


Dengan demikian telah jelas bagi kita bahwasanya penyakit hasad ini sangatlah berbahaya bagi kehidupan manusia.


SEBAB-SEBAB HASAD

Sumber dan penyebab hasad adalah cinta dunia, baik cinta harta benda, kedudukan, jabatan maupun pujian disisi manusia.

Dunia memang sempit, sering menyempitkan mereka yang memburu dan mencintainya, sehingga tak jarang mereka berjatuhan pada lembah hasad, karena tabiat dunia adalah tidak akan bisa dimiliki kecuali ia berpindah dari tangan satu ke tangan lainnya dan berkurang jika dibelanjakan. Berbeda dengan Akhirat, Akhirat itu luas, bak langit yang tak berujung, bak lautan yang tak bertepi, karena sangat luasnya sehingga tidak menyempitkan orang yang memburu dan mencintainya, sebagaimana kita tidak menjumpai orang berjejal-jejal untuk melihat keindahan langit di waktu malam, karena luasnya dan cakupanya terhadap setiap mata yang memandang.

Ibnu Sirin rahimahullah berkata, “aku tidak pernah hasad kepada seorang pun dalam masalah dunia, karena jika dia termasuk ahli surga, maka bagaimana aku hasad kepadanya dalam masalah dunia, padahal dia akan masuk surga?, dan jika dia termasuk ahli neraka, maka bagaimana aku hasad kepadanya dalam hal dunia, padahal dia akan masuk neraka?” . (4)

Jika tujuan seseorang adalah akhirat, maka hatinya bersih dari hasad, tenang, jernih bak air yang memancar dari mata air pegunungan, lembut bagaikan sutera, tidak ada tempat bagi hasad didalamnya, bahkan dia senang jika melihat orang lain yang semisalnya. Akan tetapi jika tujuannya adalah dunia, maka hati sangat rawan terjangkit hasad, mudah ternoda dan keruh. Oleh sebab itu bagi mereka yang mempunyai belas-kasihan terhadap hatinya, hendaknya dia meninggalkan cinta dunia dan menggantikannya dengan cinta akhirat. Karena kenikmatan akhirat tidaklah menyempitkan orang yang memburunya, ia adalah kenikmatan yang sesungguhnya, kenikmatan yang luar biasa, tidak sebanding dengan kenikmatan-kenikmatan dunia, kenikmatan tersebut bisa dirasakan oleh orang yang sangat mencintainya, mencari dan memburunya di dunia ini, jika seseorang tidak ingin memburu kenikmatan hakiki tersebut, atau lemah keinginannya, maka dia bukanlah kesatria, karena yang memburu kenikmatan yang hakiki tersebut adalah para kesatria. (5)


OBAT HASAD

Setelah kita mengetahui bahwa hasad adalah penyakit hati yang berbahaya, maka tentunya kita ingin mengetahui obat dan terapi hasad tersebut.

Sebenarnya penyakit hati yang satu ini tidaklah dapat diobati dengan pil atau kapsul dari apotik atau dengan suntik, herbal atau pijat urat, akan tetapi penyakit hati ini hanya dapat diobati dengan ilmu dan amal.


Adapun obat yang pertama adalah ilmu, ilmu yang bermanfaat untuk mengobati hasad adalah pengetahuan tentang hakikat hasad itu sendiri, diantaranya mengetahui bahwa hasad itu berbahaya bagi si penderita baik bagi agamanya maupun dunianya. Di dunia, hatinya selalu menderita dan tersayat-sayat, boleh jadi dia mati karenanya, bagaimana tidak? dia membenci orang lain yang mendapatkan kenikmatan dan mengharap nikmat tersebut musnah darinya, padahal, hal itu telah ditakdirkan oleh Allah ta’ala dan tidak akan musnah sampai saat yang telah ditentukan.

Sebagian Ahli Hikmah berkata, “Empat orang yang senantiasa berkubang dalam kesedihan, pertama; pemarah, kedua; orang yang hasad, ketiga; teman para penyair yang tidak bisa seperti mereka, keempat; orang yang bijaksana yang diremehkan manusia”. (6)

Orang yang hasad ibarat orang yang melempar bumerang kepada musuh, akan tetapi tidak mengenai sasaran, bahkan bumerang itu kembali kepadanya dan mengenai mata kanannya sampai mengeluarkan bola matanya, lalu dia pun bertambah marah dan kembali melempar kedua kalinya dengan lebih kuat, akan tetapi, bumerang itu seperti semula, tidak mengenai sasaran dan kembali mengenai mata sebelah kirinya sehingga dia buta, kemarahannya pun bertambah menyala-nyala, kemudian dia melempar ketiga kalinya dengan sekuat tenaga, akan tetapi bumerang tersebut kembali

mengenai kepalanya sampai hancur, sedangkan musuhnya selamat dan mentertawakan dia, karena dia mati sebab perbuatannya sendiri. Sedangkan di akhirat nanti, dia akan mendapat adzab dari Allah ta’ala, jika hasad tersebut melahirkan perkataan dan perbuatan, karena statusnya adalah orang yang telah mendzalimi orang lain ketika di dunia.

Perlu diketahui pula bahwa hasad juga tidak berbahaya bagi orang yang dihasad, baik bagi agamanya maupun dunianya, dia tidak berdosa dengan hasad orang lain kepadanya. Bahkan dia mendapatkan pahala jika hasad tersebut keluar berwujud perkataan dan perbuatan, sebab dia termasuk orang yang didzalimi. Kenikmatan yang ada padanya juga tidak akan musnah karena hasad orang lain kepadanya, sebab kenikmatan tersebut telah ditakdirkan untuknya.


Adapun obat kedua adalah amal perbuatan, amal perbuatan yang manjur untuk mengobati hasad adalah melakukan perbuatan yang berlawanan dengan perbuatan yang ditimbulkan oleh hasad. Misalnya; jika hasad membuat anda ingin mencela dan meremehkan orang lain, maka hendaknya anda melakukan hal yang berbeda yaitu memuji orang tersebut. Kemudian jika hasad itu membuat anda sombong kepadanya, maka hendaknya anda tawaddu’ kepadanya. Jika hasad membuat anda tidak berbuat baik atau tidak memberi hadiah kepadanya, maka hendaknya anda melakukan sebaliknya yaitu berbuat baik dan memberikan hadiah kepadanya (7). Dengan seperti ini -insya Allah- hasad dihati akan lenyap dan hati kembali sehat dan normal.


HASAD YANG DIPERBOLEHKAN?

Mungkin diantara kita ada yang bertanya-tanya, apakah benar hasad itu ada yang diperbolehkan?, jawabannya, marilah kita simak sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:


لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالاً فَسَلَّطَهُ عَلَى هَلَكَتِهِ فِى الْحَقِّ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ حِكْمَةً فَهُوَ يَقْضِى بِهَا وَيُعَلِّمُهَا. متفق عليه.


Artinya: Tidak ada hasad kecuali kepada dua orang, yang pertama; kepada seseorang yang telah diberi harta kekayaan oleh Allah ta’ala dan ia habiskan dijalan yang benar, yang kedua; kepada seseorang yang telah diberi hikmah (ilmu) oleh Allah ta’ala dan ia memutuskan perkara dengannya serta mengajarkannya. (HR.Muttafaq alaih) . (8)


Akan tetapi hasad dalam hadits ini berbeda pengertiannya dengan hasad yang telah disebutkan diatas, hasad yang ini disebut oleh para ulama’ dengan sebutan Ghibtah yaitu menginginkan kenikmatan seperti yang telah diperoleh oleh orang lain dengan tanpa benci kepada orang tersebut, serta tidak mengharapkan kenikmatan itu musnah darinya.

Syeikh Abdul Muhsin Al ‘Abbad hafidzahullah dalam menjelaskan hadits diatas berkata; “yang dimaksud hasad disini adalah ghibtah”. (9)

Imam An-nawawi rahimahullah mengatakan, “ghibtah adalah ingin mendapat kenikmatan sebagimana yang diperoleh oleh orang lain dengan tanpa mengharapkan nikmat tersebut musnah darinya. Jika perkara yang di ghibtah tersebut adalah perkara dunia, maka hukumnya adalah mubah (boleh), jika perkara tersebut termasuk perkara akhirat, maka hukumnya adalah mustahab (sunnah), dan makna hadits diatas adalah tidak ada ghibtah yang dicintai (oleh Allah) kecuali pada dua perkara (yang tersebut diatas) dan yang semakna dengannya”. (10)

Dengan demikian, hendaknya seorang muslim senantiasa membersikan hatinya dari penyakit hasad dan menggantinya dengan ghibtah.

Waffaqanallahu waiyyakum lima yuhibbuhu wayardhaah.

[ Penulis : Ust. Nur Kholis bin Kurdian ]

———————-

(1) Al-Fawa’id (Hal 157 Cet. Darul Fikr – Beirut).
(2) Nihayatul Arab Fi Fununil Adab ( Juz 3/ Hal 267 Cet.1 Darul kutub al-ilmiyah – Beirut – Lebanon).
(3) Shahih muslim ( Juz 8/ Hal 10).
(4) Raudhatul Uqala’ Wanuzhatul Fudhala’ (Hal. 119 Cet. Maktabah Ashriyah – Beirut).
(5) Mukhtashar Minhajul Qasidin (Hal.188-189 Cet. Maktabah darul Bayan – Damaskus) bittasharruf.
(6) Raudhatul Uqala’ Wanuzhatul Fudhala’ (Hal. 122 Cet. Maktabah Ash-riyah – Beirut).
(7) Mukhtashar minhajul Qashidin (Hal. 189-190 Cet. Maktabah darul Bayan – Damaskus) bittasharruf.
(8) Shahih Bukhari ( No. 6886 Cet.3 Dar Ibnu Katsir – Beirut. Tahqiq Dr..Mushtafa Dibul bugha) Shahih Muslim ( No. 1933 Cet. Darul jiel dan Darul Auqaf al-Jadidah – Beirut).
(9) Syarah Sunan Abu Dawud, hadits “Iyyakum walhasada” (Maktabah Syamilah 3).
(10) Al-minhaj Syarhu Shahih Muslim Ibnul Hajjaj (Juz. 6/ Hal. 97. Cet.2 – Dar Ihya’ Turats Al-Arabi – Beirut).

BERBURUK SANGKA DAN MENCARI-CARI KESALAHAN


BERBURUK SANGKA
DAN MENCARI-CARI KESALAHAN

(Artikel STDI Imam Syafi'i)


Allah Ta’ala Berfirman

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

“Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-car kesalahan orang lain” [Al-Hujurat : 12]

Dalam ayat ini terkandung perintah untuk menjauhi kebanyakan berprasangka, karena sebagian tindakan berprasangka ada yang merupakan perbuatan dosa. Dalam ayat ini juga terdapat larangan berbuat tajassus ialah mencari-cari kesalahan-kesalahan atau kejelekan-kejelekan orang lain, yang biasanya merupakan efek dari prasangka yang buruk.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Artinya : Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah seduta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari hadits no. 6064 dan Muslim hadits no. 2563]

Amirul Mukminin Umar bin Khathab berkata :

“Janganlah engkau berprasangka terhadap perkataan yang keluar dari saudaramu yang mukmin kecuali dengan persangkaan yang baik. Dan hendaknya engkau selalu membawa perkataannya itu kepada prasangka-prasangka yang baik”


Ibnu Katsir menyebutkan perkataan Umar di atas ketika menafsirkan sebuah ayat dalam surat Al-Hujurat.

Bakar bin Abdullah Al-Muzani yang biografinya bisa kita dapatkan dalam kitab Tahdzib At-Tahdzib berkata :

“Hati-hatilah kalian terhadap perkataan yang sekalipun benar kalian tidak diberi pahala, namun apabila kalian salah kalian berdosa. Perkataan tersebut adalah berprasangka buruk terhadap saudaramu”.

Disebutkan dalam kitab Al-Hilyah karya Abu Nu’aim (II/285) bahwa
Abu Qilabah Abdullah bin Yazid Al-Jurmi berkata :

“Apabila ada berita tentang tindakan saudaramu yang tidak kamu sukai, maka berusaha keraslah mancarikan alasan untuknya. Apabila kamu tidak mendapatkan alasan untuknya, maka katakanlah kepada dirimu sendiri, “Saya kira saudaraku itu mempunyai alasan yang tepat sehingga melakukan perbuatan tersebut”.

Sufyan bin Husain berkata :

“Aku pernah menyebutkan kejelekan seseorang di hadapan Iyas bin Mu’awiyyah. Beliaupun memandangi wajahku seraya berkata, “Apakah kamu pernah ikut memerangi bangsa Romawi?” Aku menjawab, “Tidak”. Beliau bertanya lagi, “Kalau memerangi bangsa Sind, Hind (India) atau Turki?” Aku juga menjawab, “Tidak”. Beliau berkata, “Apakah layak, bangsa Romawi, Sind, Hind dan Turki selemat dari kejelekanmu sementara saudaramu yang muslim tidak selamat dari kejelekanmu?” Setelah kejadian itu, aku tidak pernah mengulangi lagi berbuat seperti itu” [Lihat Kitab Bidayah wa Nihayah karya Ibnu Katsir (XIII/121)]

Komentar saya :

“Alangkah baiknya jawaban dari Iyas bin Mu’awiyah yang terkenal cerdas itu. Dan jawaban di atas salah satu contoh dari kecerdasan beliau”.

Abu Hatim bin Hibban Al-Busti bekata dalam kitab Raudhah Al-‘Uqala (hal.131),

”Orang yang berakal wajib mencari keselamatan untuk dirinya dengan meninggalkan perbuatan tajassus dan senantiasa sibuk memikirkan kejelekan dirinya sendiri. Sesungguhnya orang yang sibuk memikirkan kejelekan dirinya sendiri dan melupakan kejelekan orang lain, maka hatinya akan tenteram dan tidak akan merasa capai. Setiap kali dia melihat kejelekan yang ada pada dirinya, maka dia akan merasa hina tatkala melihat kejelekan yang serupa ada pada saudaranya. Sementara orang yang senantiasa sibuk memperhatikan kejelekan orang lain dan melupakan kejelekannya sendiri, maka hatinya akan buta, badannya akan merasa letih dan akan sulit baginya meninggalkan kejelekan dirinya”.

Beliau juga berkata pad hal.133 :

“Tajassus adalah cabang dari kemunafikan, sebagaimana sebaliknya prasangka yang baik merupakan cabang dari keimanan. Orang yang berakal akan berprasangka baik kepada saudaranya, dan tidak mau membuatnya sedih dan berduka. Sedangkan orang yang bodoh akan selalu berprasangka buruk kepada saudaranya dan tidak segan-segan berbuat jahat dan membuatnya menderita”.

[ Disalin dari buku Rifqon Ahlassunnah Bi Ahlissunnah Menyikapi Fenomena Tahdzir dan Hajr, Penulis Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd Al’Abbad Al-Badr, Terbitan Titian Hidayah Ilahi ]

BEKAL MENYAMBUT RAMADHAN (DOWNLOAD KAJIAN ISLAM)

Rabu, 11 Agustus 2010

BERGEMBIRALAH
MENYAMBUT BULAN PENUH BERKAH
DIALAH TITIAN MENUJU JANNAH
MENGGAPAI AMPUNAN DAN MAGHFIROH
MARHABAN YAA RAMADHAN
AHLAN WA SAHLAN YA SYAHRUL MUBAROK

Berikut adalah kumpulan audio kajian ilmiah untuk bekal Ramadhan yang dikumpulkan oleh tim blog.assunnah.web.id

  1. Ceramah Ramadhan oleh Ust. Zainal Abidin Syamsuddin. Merupakan ceramah yang direkam dari siaran Kaji Kitab di Radio Dakta 107 FM Bekasi. Terdiri dari beberapa kajian yang kami rangkumkan dari Vila Baitullah. Ceramah ini sangat mudah untuk dipahami dan kami menyarankan agar anda memberikan kajian ini kepada keluarga dan teman-teman. Download:
    1. Muqaddimah Ramadhan 1. Yang kami dapatkan dari sumbernya tidak lengkap. Insya Allah bermanfaat. Membahas tentang fadhilah puasa dan puasa Ramadhan serta ancaman orang yang meninggalkannya.
    2. Muqaddimah Ramadhan 2. Membahas lanjutan mengenai puasa Ramadhan dan sebagian besar mengenai Nishfu Sya’ban.
    3. Penentuan Awal Bulan (Ramadhan dan Syawwal). Membahas bagaimana penentuan awal bulan Ramadhan dan Syawwal. Menjelaskan kedua perbedaan penggunaan hisab dan rukyah lalu menyimpulkannya. Selengkapnya baca uraian kami.
    4. Shalat Tarawih. Pembahasan mengenai shalat-shalat di bulan Ramadhan, seperti shalat witir, tarawih, qiyamul lail dan tahajjud.
    5. I’tikaf di bulan Ramadhan. Membahas tentang i’tikaf mulai dari hukum, adab-adab, larangan-larangan dan pertanyaan-pertanyaan seputar tentang i’tikaf.
  2. Daurah Bekal-Bekal Menuju Ramadhan Mubarak oleh para mahasiswa S2/S3 Universitas Islam Madinah tahun 2008. Sumber: Ngaji-Online. Berikut materi pembahasannya:
    1. Menyambut Bulan Seribu Bulan oleh Ust. Abdullah Roy. Download.
    2. Hal-hal yang Membatalkan Puasa dan Seputar Shalat Tarawih oleh Ust. Firanda. Download.
    3. Penentuan Ramadhan dan Hari Raya oleh Ust. Muhammad Arifin bin Badri, MA. Download.
    4. Bid’ah-Bid’ah di Bulan Ramadhan oleh Ust. Muhammad Nur Ihsan. Download.
    5. Orang-Orang yang Mendapat Keringanan Tidak Berpuasa oleh Ust. Abdullah Roy. Download.
    6. Sunnah-sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam di Bulan RamadhanDownload. oleh Ust. Aspri Rahmat.
    7. Berhari Raya Sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa SallamDownload. oleh Ust. Anas Burhanuddin.
  3. Doa-doa di bulan Ramadhan oleh Ust. Abu Ihsan Al-Atsary. Download.
  4. Fatwa Fatwa Ramadhan, pemateri: Ust. Kholid Syamhudi. Terdiri dari 17 audio kajian. Silahkan kunjungi ke daftarnya untuk mendownload.
  5. Fatwa Seputar Ramadhan oleh Ust. Abu Abdurrahman Abdul Aziz as-Salafy. Download.
  6. Hadits Shohih dan Dho’if Seputar Puasa Ramadhan oleh Ust. Abu Abdurrahman Abdul Aziz as-Salafy. Download.
  7. Majalis Syahri Ramadhan oleh Ust. Aris Munandar. Merupakan serial kajian yang mengupas kitab “Majalis Syahri Ramadhan” oleh Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah. Sumber: Ngaji-Online.com. Yang baru dipublikasikan baru 10 file. Silahkan pantau feed-nya, siapa tahu mereka akan mempublikasikannya pada tahun ini. Rincian pembahasan. Silahkan download:
    1. Bagian 1. Download.
    2. Bagian 2. Download.
    3. Bagian 3. Download.
    4. Bagian 4. Download.
    5. Bagian 5. Download.
    6. Bagian 6. Download.
    7. Bagian 7. Download.
    8. Bagian 8. Download.
    9. Bagian 9. Download.
    10. Bagian 10. Download.
  8. Nasihat bagi Muslim Setelah Romadhon oleh Ust. Badrussalam, Lc. Download.
  9. Penentuan Ramadhan dan Hari Raya oleh Ust. Muhamad Arifin Badri, MA. Download.
  10. Ramadhan dan Qiyamullail, pemateri: Ust. Zainal Abidin Syamsuddin. Download.
  11. Renungan Awal Ramadhan 1429H, pemateri: Ust. Abdullah Shaleh Hadrami. Download.
  12. Renungan Ramadhan (Khutbah Jum’at) oleh Ust. Abdullah Shaleh Hadrami. Download.
  13. Risalah Ramadhan, pemateri: Ust. Zainal Abidin Syamsudin, Lc. Download.
  14. Bekal Ibadah Menuju Ramadhan, pemateri: Ust. Zainal Abidin Syamsudin, Lc. Download.
  15. Sifat Puasa Nabi oleh Ust. Abdurrahman Thayyib, Lc. Download.
  16. Sifat Puasa Nabi oleh Ust. Yazid Jawas. Download.
  17. Tanya Jawab Seputar Puasa oleh Ust. Abu Karimah ‘Askariy. Terdiri dari 4 file. Download.
    1. Hadits Do’a Malaikat
    2. Nasehat Salaf dan Tanya-jawab seputar Ramadhan
    3. Pembatal puasa bag. 2
    4. Permasalahan Seputar Ramadhan
  18. Bersemilah Ramadhan oleh Ustadz Armen Halim Naro, Lc. Rahimahullah. Terdiri dari 8 file. Download.

BERSEMILAH RAMADHAN (DOWNLOAD KAJIAN ISLAM)

“BERSEMILAH RAMADHAN”

(Ustadz Armen Halim Naro Rohimahulloh)

bersemilah ramadhan

RAMADHAN

SILAHKAN DOWNLOAD KAJIANNYA DISINI

BERSEMILAH RAMADHAN 1
BERSEMILAH RAMADHAN 2
BERSEMILAH RAMADHAN 3
BERSEMILAH RAMADHAN 4
BERSEMILAH RAMADHAN 5
BERSEMILAH RAMADHAN 6
BERSEMILAH RAMADHAN 7
BERSEMILAH RAMADHAN 8

Dibalik setiap ibadah yang telah ditetapkan oleh Allah Azza wa Jalla tentu ada hikmah yang dapat dipetik oleh seorang muslim, ada pula pelajaran yang diperoleh dari aktifitas ibadah tersebut, karena satu ibadah mempunyai ikatan dengan ibadah yang lainnya, sebagaimana melakukan suatu kebaikan, tentu melahirkan kebaikan lainnya. Dalam bulan Ramadhan banyak rangkaian ibadah yang dikerjakan oleh seorang muslim, dari rangkaian tersebut diharapkan ia dapat banyak belajar untuk bekal di bulan-bulan berikutnya. Kajian ini menguraikan benang-benang hikmah dan menampakkan guratan guratan iman yang semuanya diambil dari ramuan Al Qur’an dan As Sunnah serta dicampur dengan sedikit pengalaman hidup para Salafush Shalih. Mudah-mudahan kajian ini bermanfaat dan sebagai motivasi untuk menyongsong Ramadhan tahun ini.

Semoga Allah Azza wa Jalla berkenan mengampuni dosa dan menutup aib-aib kita. Amin Manusia keluar dari perut ibunya dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa. Ketidaktahuan itu tidak hanya dalam hal yang berkaitan dengan kehidupan dunianya saja, akan tetapi dalam hal akhiratnya yaitu cara beribadah dan bermuamallahnya kepada Allah Azza wa Jalla Semuanya harus dengan belajar, dan sebaik-baiknya kesempatan belajar dan meningkatkan mutu ibadah kepada Allah Azza wa Jalla adalah bulan Ramadhan, bulan kebaikan, bulan penggandaan ganjaran, bulan bazar surga Allah Azza wa Jalla, bulan dimana dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka, bulan diturunkannya Al-Qur’an dan bulan yang didalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Tapi kenyataannya banyak diantara kita yang tidak tahu cara bermu’amalah dan bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla.

Alangkah meruginya seorang muslim yang apabila telah datang kepadanya bulan Ramadhan tapi dia tidak bisa mengambil nilai-nilai takwa yang ada didalamnya, padahal tujuan puasa Ramadhan adalah agar kita menjadi orang yang bertakwa. Karena itu kami hadirkan MP3 ini yang insyaAllah bisa kita jadikan guru untuk mengetahui bagaimana cara beribadah dan bermu’amalah dibulan Ramadhan karena berisikan kajian bagaimana belajar meningkatkan mutu doa, membaca Al-Qur’an, mendermakan harta dan ibadah-ibadah lain yang disunnahkan dalam bulan Ramadhan. MP3 ini juga berisikan tentang fiqh puasa, hakekat puasa dan hukum-hukum yang berkaitan dengan puasa Ramadhan. Ramadhan adalah pembelajaran dan banyak pelajaran yang bisa kita ambil darinya, mudah-mudahan kita bisa menjadi orang-orang yang bertakwa